Mari Mengenal Istilah B2B dan B2C dalam Dunia Bisnis

Model bisnis B2B dan B2C merupakan hal yang sudah tak asing di dunia bisnis, karena menggambarkan perusahaan itu sendiri.

Ada dua model secara umum, yaitu B2B dan B2C.

Istilah B2B serta istilah B2C tentu bukan hal yang asing bagi orang yang bergelut dalam bidang bisnis. 

Namun istilah ini asing bagi beberapa orang, terutama mereka yang baru masuk ke dunia bisnis. 

Oleh karena itu, sebelum terjadi kesalahan dalam menentukan model bisnis perusahaan, seseorang harus mengerti istilah B2B dan istilah B2C.

Untuk itu, kali ini akan dibahas apa saja perbedaan istilah B2B dengan istilah B2C dalam dunia bisnis.

Perbedaan Istilah B2B dan B2C

Berikut ini merupakan perbedaan dari istilah B2B dengan istilah B2C yang perlu Anda ketahui.

Target dan Sasaran Pasar dari B2B serta B2C

Perbedaan pertama sekaligus merupakan perbedaan yang paling mendasar di antara B2B dengan B2C adalah target serta sasaran pasar ke duanya.

Pada B2B, mereka lebih menyasar pada para pelaku bisnis. Sementara B2C lebih menyasar para pembeli serta konsumen yang membeli secara perorangan.

Karena menargetkan para pelaku bisnis, pasar dari B2B cenderung lebih kecil dan lebih sempit jika dibandingkan dengan pasar milik B2C.

B2C bisa mendapatkan pasar yang sangat besar tentu saja diakibatkan oleh jumlah pelanggan yang selalu lebih banyak dibandingkan jumlah produsen.

Jadi, dari perbedaan pertama, dapat disimpulkan jika target pasar dan ruang lingkup B2B lebih kecil dibandingkan ruang lingkup B2C.

Harga Jual Antara B2B dengan B2C

Perbedaan lainnya yang terdapat antara B2B dengan B2C adalah harga jual mereka. Harga jual ini tentunya akan ikut memperngaruhi omzet yang didapatkan.

Dari segi harga jual, B2B jauh lebih diuntungkan karena menyasar para pelaku bisnis. Dalam sekali pembelian saja, B2B bisa mendapatkan untung hingga puluhan juta.

Bila pembelian seperti ini berlangsung secara terus menerus, tentu saja omzet penjualan B2B akan semakin meningkat pesat.

Bagi B2C sendiri, harga jual mereka jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga jual B2B. Ini karena B2C menyasar konsumen langsung.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan omzet, B2C harus dijual dalam jumlah yang cukup banyak pula.

Jadi, dari segi harga jual, harga B2B jauh lebih tinggi dibandingkan dengan B2C, sehingga omzet B2B juga lebih besar dibandingkan B2C.

Persaingan yang Terjadi di Pasar Masing-Masing

Hal lain yang benar-benar membedakan B2B dengan B2C adalah persaingan yang dialami ke duanya dalam pasar masing – masing.

Jika dilihat secara sekilas, memang, persaingan B2B terlihat jauh lebih rendah. Ini karena model B2B belum terlalu diminati oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.

Namun sebenarnya, persaingan B2B juga cukup ketat, di mana orang – orang yang terlibat memanfaatkan koneksi mereka untuk menjual B2B masing – masing.

Sementara itu, bagi B2C, sejak awal persaingan yang terjadi memang terlihat sangat besar. 

Hal ini tentu saja disebabkan karena model B2C sudah sangat dikenal masyarakat dan banyak digunakan oleh masyarakat juga.

Hal ini lah yang membuat Anda bisa dengan mudah melihat perang harga besar – besaran di pasar B2C ini.

Dari sini dapat disimpulkan, bahwa persaingan di pasar B2B maupun B2C sama sama sulit, sehingga mereka harus berusaha keras memenangkannya.

Itulah perbedaan antara B2B dan B2C yang harus Anda ketahui sebelum memutuskan memilih B2B atau B2C.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *