Kawan Puan, setujukah kamu bahwa belanja online menjadi kegiatanyang paling mengasyikkan? Apalagi saat ini dengan bermodal ponsel pintar dan mengunduh aplikasi jual beli online. Kita jadi bisa memilih berbagai macam barang dari berbagai toko dengan rentang harga yang juga bervariasi.
Cukup scroll lalu pilih barang sesuai keinginan, melakukan transaksi, dan kamu cukup rebahan di rumah sembari menunggu kurir berteriak ‘Pakeeet!’. “Penjual dan pembeli tidak perlu merasa direpotkan untuk pergi ke toko. Serta melalui online shopping sepertinya cukup tahu apa yang menjadi pangsa pasar terutama bagi kalangan muda dan produktif,” kata Anggun Meylani Pohan, seorang psikolog dan senior consultant PT. Multi Human Cendekiawan, menurut laporan Nova.grid.id. Kawan Puan, setiap tahunnya, perilaku konsumtif mengalami peningkatan yang sangat pesat lo!
Hal tersebut terjadi karena adanya akses yang lebih mudah. Oleh karena itu, dalam sebuah penelitian terdapat tiga tipe orang yang kecanduan berbelanja ( shopping addiction ). Apa saja? Yuk kita simak sama sama!
Mereka yang gemar membeli barang secara online cenderung menghindari interaksi sosial. Biasanya terkait dengan tumpang tindih antara pathological buying dan kecemasan. Banyak orang orang yang tidak menyukai keramaian karena mengalami kecemasan sosial, sehingga lebih leluasa memilih barang di aplikasi jual beli online .
Bagi mereka yang mengalami pathological buying , belanja online adalah solusi untuk menutupi rasa malu atas kebiasaan berbelanja secara berlebihan. Sehingga, belanja online dapat memperparah kondisi patologisnya karena kesulitan mengontrol diri. Bagi tipe ini, beragam pilihan dan ketersediaan stok barang secara online adalah kenikmatan yang luar biasa.
Berbeda saat berbelanja secara langsung di pusat pertokoan yang bisa membuatnya kecewa karena pilihan barangnya sedikit bahkan tidak sesuai. Sehingga, belanja online bisa membuatnya lebih bersemangat karena banyak rupa pilihan dan bisa diakses kapan saja. Masyarakat kini berhadapan dengan akses yang serba cepat dan mudah.
Tak heran jika tipe terakhir ini mengharapkan kepuasan instan di mana bisa diperoleh melalui belanja online . Mereka sangat menikmati kemudahan dalam berbelanja, kecepatan, garansi, atau jaminan barang kembali jika tak sesuai yang diinginkan. Pathological buying membuat orang orang berbelanja hingga kesulitan untuk mengontrol dirinya.
Mereka tidak berbelanja sesuai kebutuhan, tetapikeinginan dan harapan untuk kepuasan batin. Aktivitas itu memungkinkan akan mempengaruhi finansial, pekerjaan, bahkan masalah hubungan. Nah Kawan Puan, itulah tipe tipe orang yang kecanduan belanja online .
Semoga kamu tidak termasuk salah satunya ya! (*) Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.