Seekor ular weling ditemukan di rak tempat menjajakan produk minuman sebuah minimarket di Jalan Klaten Jatinom, Desa/Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (30/9/2021). Binatang berbisa tersebut ditemukan seorang karyawan minimarket saat sedang merapikan produk di rak minuman kemasan. Kasi Damkar Satpol PP Klaten, Sumino mengatakan, ular tersebut ditemukan di salah satu etalase kopi kemasan.
Sumino mengatakan saat petugas damkar telah tiba di lokasi, mereka langsung mengecek. Dia mengatakan ular tersebut bersembunyi di balik kopi bubuk kemasan di rak toko tersebut. "Setelah melihat hal tersebut, petugas kemudian mengevakuasi ular tersebut dengan alat penjepit," ucap Sumino.
Ia mengatakan ular tersebut berjenis Weling atau Bungarus. Kemudian, dia menerangkan panjang ular tersebut sekitar 100 sentimeter. "Evakuasi berlangsung selama 5 menit dan kami lakukan secara hati hati agar tidak melukai ular tersebut," ujar Sumino.
Ular weling merupakan spesies Bungarus Candidus yang sering disebut sebagai ular belang. Ular ini juga terkenal dengan bisanya yang mematikan. Ular Weling adalah ular berbisa yang sangat mematikan dan lebih kuat LD 50 daripada Naja kaouthia (kobra).
Bisa ular weling bersifat neurotoksik dan menyerang sistem saraf hingga menyebabkan kematian pada manusia. Kematian otak, mati lemas karena kelumpuhan otot dan saraf yang diperlukan untuk fungsi fungsi penting seperti diafragma, atau jantung, sering menjadi penyebab kematian. Gejala yang timbul pada korban gigitan, satu di antaranya adalah kesulitan bernapas.
Dilansir , tingkat kematian (Untreated Mortality Rate) akibat gigitan weling pada manusia sebesar 60% hingga 70%. Ular weling suka memakan ular jenis lain yang berukuran lebih kecil. Selain itu, hewan dengan nama latin Bungarus Candidus ini juga gemar memakan kadal, tikus, katak dan hewan kecil lainnya.
Pada malam hari, ular ular ini menggigit dengan mudah, terbukti dengan banyaknya gigitan yang terjadi pada malam hari bagi orang orang yang biasanya berbaring di lantai. Kelumpuhan otot dan saraf yang berakibat tidak berfungsinya jantung dan diafragma sering menjadi penyebab kematian.